Sabtu, 16 Agustus 2014

Kemerdekaan



Bumi retak dalam kedamaiannya
Langit menangis
Ketika darah kami, dibayarkan untuk sebuah kekuasaan

Ribuan timah panas
Tertanam dengan keji
Dalam seonggok daging

Demi kekuasaan
Demi kebesaran sebuah nama
Mereka membinasakan kami

Namun……
Kami sadar…
Tubuh ini tak diciptakan hanya untuk
Bantalan peluru
Nyawa ini diembuskan bukan untuk
Melayang dengan percuma

Untuk merdeka kami ada…
Untuk merdeka kami hidup
Dan
Dengan merdeka
Kami mati…..

2 komentar:

  1. nice puisinya gan...sangat menyentuh...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih gan.. merayakan moentum saja.. hahahaha
      Mohon bimbinganya buat ngerawat ne blog ya gan.... :)

      Hapus