Bumi
retak dalam kedamaiannya
Langit
menangis
Ketika
darah kami, dibayarkan untuk sebuah kekuasaan
Ribuan
timah panas
Tertanam
dengan keji
Dalam
seonggok daging
Demi
kekuasaan
Demi
kebesaran sebuah nama
Mereka
membinasakan kami
Namun……
Kami
sadar…
Tubuh
ini tak diciptakan hanya untuk
Bantalan
peluru
Nyawa
ini diembuskan bukan untuk
Melayang
dengan percuma
Untuk
merdeka kami ada…
Untuk
merdeka kami hidup
Dan
Dengan merdeka
Kami
mati…..
nice puisinya gan...sangat menyentuh...:)
BalasHapusterima kasih gan.. merayakan moentum saja.. hahahaha
HapusMohon bimbinganya buat ngerawat ne blog ya gan.... :)